Dr. Lucky Bayu Purnomo, S.E., M.E., CSA., CTA., CPS.
Dr. Lucky Bayu Purnomo mengawali karier profesionalnya di bidang keuangan dan investasi pada salah satu bank asing terkemuka di Indonesia yang berpusat di Inggris. Dalam perjalanan kariernya, beliau meniti jalur profesional dari trader, financial market specialist, analis senior, hingga ekonom, sebelum kemudian dipercaya menduduki jabatan strategis di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara lain di Danareksa, yang dikenal sebagai perusahaan sekuritas pertama di Indonesia, serta di Bank Mandiri Tbk, salah satu bank dengan kapitalisasi pasar terbesar yang mencapai Rp420 triliun per 24 Oktober 2025.
Selain aktif di sektor keuangan, Dr. Lucky Bayu Purnomo juga berperan penting dalam berbagai lembaga strategis nasional. Beliau tercatat sebagai Dewan Pakar Keuangan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia, Ketua Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Pasar Modal Indonesia, serta menjadi kontributor di berbagai Kementerian dan Lembaga Pemerintah, antara lain Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Pertahanan RI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP), hingga Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres).
Dalam dunia korporasi publik, Dr. Lucky Bayu Purnomo menjabat sebagai Komisaris PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), venture builder pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX). WGSH berhasil melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dengan capaian oversubscribed hingga 19 kali, menandakan tingginya minat dan kepercayaan investor terhadap kinerja serta prospek perusahaan.
Kiprah Dr. Lucky Bayu Purnomo menjadi sorotan publik dan media massa pasca krisis keuangan global 2008, ketika keahliannya dalam manajemen portofolio mencatatkan hasil fenomenal dengan pertumbuhan portofolio mencapai lebih dari 4.800% di tengah tekanan ekonomi dunia. Pencapaian luar biasa tersebut kemudian diabadikan dalam sebuah buku kisah nyata yang diterbitkan oleh penerbit nasional dan didistribusikan secara nasional hingga internasional, menjadikannya salah satu figur penting dalam industri pasar pasar modal & keuangan Indonesia.
Dalam buku ini, Dr. Lucky Bayu Purnomo membahas arah baru kebijakan investasi di bidang antariksa melalui pengembangan robot perbaikan satelit berbasis kecerdasan buatan (AI). Gagasan ini lahir dari kebutuhan mendesak menghadapi fenomena badai matahari atau badai geomagnetik, yaitu ledakan partikel bermuatan tinggi dari matahari yang dapat mengganggu sistem komunikasi, navigasi, dan kelistrikan di seluruh dunia. […]
Kisah Nyata Pertumbuhan Portofolio 4.835% dan Akurasi 90%. Buku ini merupakan catatan perjalanan Dr. Lucky Bayu Purnomo dalam mengelola dan mengembangkan portofolio investasi saham melalui pendekatan yang sistematis, disiplin, dan berbasis data. Dengan tingkat akurasi analisis mencapai 90%, buku ini menyajikan pengalaman nyata yang dapat menjadi panduan praktis bagi siapa pun yang ingin memahami strategi […]
Strategi Menguasai Dinamika Harga Minyak Tanpa Memiliki Kilang. Buku “Menjadi Raja Minyak Dunia” menghadirkan cara pandang baru tentang bagaimana komoditas minyakmemengaruhi berbagai sektor pasar dan sentimen global. Dalam buku ini, Dr. Lucky Bayu Purnomo menjelaskan teknik serta strategi praktis untuk memanfaatkan peluang dari pergerakan harga minyak dunia, tanpa harus memiliki aset fisik minyak itu sendiri. […]
Kisah Nyata Perjalanan Mencapai Pertumbuhan 4.500% di Pasar Saham. Buku ini memaparkan strategi dan pengalaman Dr. Lucky Bayu Purnomo, seorang pelaku pasar berpengalaman yang berhasil mencatat pertumbuhan harga saham hingga 4.504%. Melalui pendekatan logika harga, analisis psikologi pasar, dan strategi teknikal yang terukur, pembaca diajak memahami bagaimana dinamika pasar membentuk pergerakan harga secara nyata. Karya […]
Agency Theory atau Teori Keagenan dikembangkan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Teori ini muncul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal) dan pihak pengelola perusahaan (agent).
Financial distress adalah kondisi keuangan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan memenuhi kewajiban keuangannya, seperti membayar bunga utang, cicilan pokok utang, atau biaya operasional. Kondisi ini biasanya merupakan tanda awal kebangkrutan (bankruptcy) jika tidak segera ditangani.
Teori Pecking Order (atau teori hierarki pendanaan) dikemukakan oleh Myers dan Majluf (1984). Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan tidak sembarangan memilih sumber pendanaan, melainkan memiliki urutan prioritas (pecking order) berdasarkan tingkat risiko, biaya, dan informasi asimetri.
Signaling Theory, diperkenalkan oleh Michael Spence pada tahun 1973 melalui karya ilmiahnya Job Market Signaling. Spence menjelaskan bagaimana individu atau institusi yang memiliki informasi lebih banyak dapat mengirimkan sinyal kepada pihak lain yang memiliki informasi terbatas, agar keputusan ekonomi menjadi lebih efisien dan rasional. Teori ini kemudian membawa Spence meraih Hadiah Nobel Ekonomi tahun 2001, bersama George Akerlof dan Joseph Stiglitz, yang meneliti fenomena asymmetric […]
Dr. Lucky Bayu Purnomo, Ekonom dan Spesialis Pasar Modal & Keuangan, mengunjungi Japan Exchange Group (JPX) dan Osaka Exchange (OSE) di Jepang. Dr. Lucky Bayu Purnomo menelusuri sejarah dan inovasi yang menjadikan JPX induk bursa terkemuka di Asia, serta OSE sebagai pusat perdagangan derivatif global.
Indonesia, dengan laut seluas 6,4 juta km² dan potensi lestari perikanan tangkap ±12,5 juta ton per tahun, kini menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai motor ekonomi biru. Produksi tangkap 2024 mencapai 6,7 juta ton, menghasilkan PNBP hampir Rp1 triliun, menandakan perbaikan tata kelola dan keterbukaan data yang semakin ramah investasi.
Berbagai faktor seperti diversifikasi klien, tren aviasi berkelanjutan, penguatan struktur keuangan, serta potensi Indonesia sebagai hub MRO regional menjadi variabel yang dapat berkontribusi pada peningkatan nilai ekonomi.
Bank-bank milik negara, Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI), menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Investor menilai kebijakan ini sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah tengah memberikan amunisi likuiditas untuk mendorong ekspansi kredit dan memperbesar margin keuntungan bank. Tambahan likuiditas ini diharapkan berdampak pada kenaikan laba bersih (net income) serta memperkuat rasio profitabilitas […]
BADAN Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia berencana memasuki pasar modal Indonesia. Sebagian besar dari dana itu Danantara dapatkan dari hasil pengelolaan dividen sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Danantara yakin hal itu dapat memperkuat fundamental likuiditas pasar saham Tanah Air. Keinginan Danantara memasuki pasar modal, salah satunya terungkap dalam paparan Chief Investment […]
VIVA – Langkah Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menggelontorkan Rp 200 triliun guna memperkuat penyaluran kredit perbankan bukan hanya kebijakan fiskal biasa. Kebijakan tersebut menjadi sinyal kuat optimisme dan kepercayaan pemerintah terhadap sektoral, yang berhasil menggerakkan psikologi pasar dan dunia usaha. Hasilnya luar biasa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus rekor […]
Penguatan harga minyak dunia terjadi sejak bulan Januari 2022, di mana momentum tersebut disertai dengan apresiasi pasar terhadap menguatnya harga emas dan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG). Tren penguatan harga minyak dunia pada bulan Februari tidak terlepas dari sentimen perang Rusia-Ukraina.
Center of Reform on Economic atau CORE menilai bahwa industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi Indonesia adalah sektor tujuan investasi yang profitable atau sangat menguntungkan. Hal ini karena kebutuhannya sangat besar, tetapi pertumbuhan industrinya masih terbatas.
Pada lawatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud kali ini, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menandatangani 11 nota kesepahaman atau mutual of understanding (MoU) yang berisikan kerja sama di berbagai sektor.
Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud diharapkan menjadi momentum terbaik bagi Indonesia. Kunjungan kenegaraan tersebut kembali dilakukan sejak kunjungan terakhir 47 tahun silam, yaitu pada 1970.
Kunjungan Raja Salman diharapkan menjadi momentum terbaik bagi Indonesia, setelah kunjungan kenegaraan terakhir Raja Arab Saudi pada 47 tahun silam, tepatnya tahun 1970.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menilai upaya transformasi digital yang terus dilakukan perseroan membantu menjaga kinerja saat pandemi COVID-19 yang telah melanda Indonesia 1,5 tahun terakhir.